GOWES BERSARUNG ALA PC GP ANSOR KOTA KRAKSAAN

Pelepasan peserta GowBer oleh Ra'is Syuriah PCNU Kota Kraksaan


Krejengan - Sejak dilanda pandemi kurang lebih delapan bulan yang lalu, pola hidup masyarakat kini berubah drastis. Selain patuh terhadap 3 M (Mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) yang dianjurkan oleh pemerintah, masyarakat kini juga rajin berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh tetap stabil, salah satunya adalah dengan bersepeda.

Kegiatan bersepeda yang kini lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan gowes ini sudah menjamur dari hulu sampai ke hilir, dari masyarakat perkotaan hingga pedesaan, dari kawula muda hingga tua, dari yang berdasi hingga berpeci.

Identitas peci ini begitu melekat pada kaum santri, bahkan tidak hanya peci, sarung juga menjadi salah satu tanda yang sangat melekat dengan mereka sebagai identitas abadi.

Pada tahun ke lima perayaan hari santri ini, yaitu pada tahun 2020, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Kraksaan, untuk merayakan hari santri, telah merampungkan kegiatan bertajuk GowBer, Gowes Bersarung, yang melibatkan tidak hanya kaum santri, tetapi masyarakat luas se-Kabupaten Probolinggo.

“Kegiatan ini kami namakan gowber, gowes bersarung. Ini merupakan rangkaian peringatan Hari Santri 2020 pada 22 Oktober kemarin. Kami mengundang segenap elemen masyarakat untuk bergabung di acara ini. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan,” jelas Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan sahabat Taufik.

Gowes Bersarung ini sekilas terlihat sangat unik, tetapi dalam keunikan itu ada makna mendalam, yaitu kegiatan bersarung tidak hanya dilakukan oleh kawula santri saja tetapi merupakan pakaian khas bangsa Indonesia.
Para tamu undangan dalam GowBer

Diikuti oleh Mas Zulmi dan Gus Nuris selaku penasehat PC GP Ansor Kota Kraksaan dan ketua Kementrian Agama kabupaten Probolinggo, Achmad Sruji Bachtiar, peserta dilepas dari pintu gerbang Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jatiurip pada pukul 07:30 WIB oleh pengasuh pesantren setempat sekaligus Ra'is Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan, KH. Wasik Hannan.

Para peserta berangkat beriringan menempuh kurang lebih 16,5 kilometer. Di sepanjang rute tersebut ada tiga titik peristirahatan, dan di setiap titik itu rombongan memberikan bantuan sosial kepada janda tua.
Pemberian santunan kepada janda lansia oleh Mas Zulmi di kediaman ketua Ranting GP Ansor Patemon

Menyusuri desa-desa yang sebagian berada di wilayah kecamatan Krejengan dan Pajarakan, peserta terlihat sangat antusias.

"Kalau jalan (gowes-Red) bareng seperti ini tidak terasa capek, mas, apalagi hadiah sudah menanti di garis finish. Semoga saja beruntung", terang Andik, peserta Gowes yang berasal dari desa Jatiurip, kecamatan Krejengan.

Kupon bagi peserta diundi setelah sampai di garis finish. Ada beragam hadiah yang diberikan bagi peserta yang beruntung, antara lain sepeda jenis minion, televisi, setrika listrik, disepenser, sarung, dan ada juga banyak hadiah lainnya.
Pemberian santunan kepada santri berprestasi oleh perwakilan RMI-NU Kota Kraksaan

Selain pemberian hadiah, di garis finish itu penyelenggara juga memberikan santunan kepada santri berprestasi yang tersebar di beberapa pesantren sekitar Krejengan. Pemberian santunan ini bekerjasama dengan RMI-NU Kota Kraksaan.

Sekitar pukul 10:30 WIB peserta berangsur-berangsur meninggalkan halaman Pondok Pesantren Miftahul Ulum pertanda bahwa kegiatan Gowes Bersarung ini telah usai, dan terlaksana dengan sukses.

Poster ucapan selamat dan sukses dari PAC GP Ansor Krejengan


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama