Filsafat Kebudayaan Serta Pendekatan-Pendekatan

https://www.google.com/

Dalam kehidupan masyarakat, selalu ditemukan usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring kebudayaan tertentu, yang di rasakannya sudah tidak sesuai lagi dengan keinginan-keinginannya, sehingga diupayakan adanya perubahan-perubahan dalam kebudayaan. Dalam proses perubahan kebudayaan itu, terjadilah konflik-konflik kebudayaan, yakni konflik sesama kebudayaan yang sudah mapan dengan kebudayaan baru yang belum mapan.


Seperti yang terlihat dalam konflik tradisi dalam kehidupan masyarakat, antara kaum tua dan kaum muda, antara tradisi dalam kehidupan masyarakat pedesaan, tradisi keningratan dan tradisi rakyat.

Konflik-konflik dalam bidang kebudayaan, sesungguhnya merupakan refleksi dari adanya konflik-konflik dalam diri manusia, baik perseorangan maupun masyarakat.

Dalam garis besarnya, definisi kebudayaan dibagi dalam beberapa kelompok yang meninjau kebudayaan dari berbagai sudut pandangan. Yakni antara lain ;

Yang Pertama menguunakan pendekatan Deskriptif dengan menekankan pada sejumlah isi yang terkandung di dalamnya. Termasuk dalam kelompok ini adalah definisi kebudayaan dari Taylor, yang menegaskan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat-istiadat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima manusia sebagai anggota masyarakat.

Kelompok yang Kedua menggunakan pendekatan Historis dengan yang menekankan pada warisan-warisan sosial dan tradisi. Kelompok ini adalah definisi kebudayaan dari Park dan Burgess yang menyatakan bahwa kebudayaan suatu masyarakat adalah sejumlah total dan organisasi dari warisan sosial yang diterima sebagai suatu yang bermakna, yang dipengaruhi oleh watak dan sejumlah hidup suatu bangsa.

Yang Ketiga yakni melalui pendekatan Normatif, yang antara lain menekankan pada aspek peraturan, cara hidup, ide, maupun nilai-nilai dan perilaku. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah definisi kebudayaan dari linton yang menegaskan bahwa kebudayaan suatu masyarakat adalah suatu pandangan hidup dari sekumpulan ide-ide dan kebiasaan-kebiasaan yang mereka pelajari, mereka memiliki dan kemudian diwariskam dari generasi ke generasi.

Yang Ketiga yakni melalui pendekatan Psikologi, yang antara lain menekankan pada aspek penyesuaian diri (adjustment) dan proses belajar.
Yang Keempat yakni melalui pendekatan Struktural, yakni dengan menemukan pada aspek pola organisasi kebudayaan. Termasuk dalam kelompok ini adalah pekerja dan kesatuan aktivitas sadar manusia yang berfungsi membentuk pola umum dan melangsungkan penemuan-penmuan baik yang material maupun non material.

Yang Kelima, yakni menggunakan pendekatan Genelitik, yang memandang kebudayaan sebagai produk, alat-alat, benda, maupun ide dan simbol. Termasuk dalam kelompok ini definisi kebudayaan yang dibuat oleh Bidney yang menyatakan bahwa kebudayaan dapat dimengerti sebagai proses dinamis dan produk dari pengolahan diri manusia dan lingkungan untik mencapai tujuan akhir indulividu maupun masyarakat.

Dari berbagai tinjauan terhadap definisi-definisi kebudayaan dalam berbagai sudut oandang yang berbeda itu, maka terlihat bahwa kebudayaan adalah suatu soal yang sangat luas. Akan tetapi jika diamati secara seksama, maka ternyata bahwa kebudayaan adalah pokok soal yang melekay pada manusia.

Secara ontologis kebudayaan ada karena adanya manusia. Kebudayaan berpusat pada pikiran dan hati manusia. Kebudayaan dapat pula disebut sebagai aktivitas pemikiran. Yang semula kebudayaan ada karena manusia dan sepenuhnya tergantung padanya, dalam perkembangannya ternyata tumbuh menjadi realitas tersendiri yang menjeray dan menentukan kehidupan manusia maupun masyarakatnya.

Manusia hidup dalam suatu kebudayaan dan pertumbuhannya dibentuk oleh kebudayaan itu sendiri. Pada waktu lahir, manusia tidak dapat mengurusi dirinya, ia dirawat melalui tangan-tangan kebudayaan. Kemudian ia hidup dalam lingkungan kebudayaan tertentu, yanh kelak akan memengaruhi pandangan hidupnya.

Hal ini semua menunjukkan bahwa manusia selalu hidup dalam alam yanh serba budaya. Dalam kebudayaannya ia dibentuk dan dibesarkan, hal ini merupakan ciri khas manusia. Sehingga pemikiran dan pandangan manusia terhadap realitas selalu mengalami perubahan, sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan dirinya, baik karena faktor alami, seperti bertambahnya usia, karena faktor lingkungan, sosial, ekonomi, maupun politik serta pendidikan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama